Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian.
Semoga saja blog ini bisa menampung dan menyimpan semua catatan dan foto-foto petualangan serta jalan-jalan lainya, yang bila dibuang sayang.
Redaksi Jalan Mendaki Ayahjay Rero, Ayah Salman Imwa, Bontel Bubu, Butor Sagarmata, Daye Iblis Akhenaten, Dedi Otong, Intiasari D Bajakwati, SolSud Potosop Koresponden BoTri, KelPrak, T Maridjan, SoHarta
6 comments:
Baca posting-an nya Bonny bikin gw ikut terbawa dengan perasaan cape dan sulitnya dia ketika mendaki. Terutama saat menuju ke puncak. Seolah-olah gw lagi ada disitu. Gw bisa ikut membayangkan indahnya danau tersebut. Dramatis.......
~SoPhiE~
Wow, ada sisi lain Bontel di sini. G mau juga ke Danau Ranu Kumbolo :)
wew... udah lama ninggalin dunia pendakian, kini memory itu terusik kembali. Terus terang tulisan ini mengusik diriku untuk kembali ke pelukan Mahameru nan perkasa... tks yah....
pengeeeeeeeeeeeenn bagets!!!
dah 20 taon nih q hanya liatin ja tu gunung dari kotaq(lumajang).
perjalanan bwt kuliah pun dah 3 taon lewatin lerengnya. tapi q gak puas sebelum sampe ke puncaknya!
btw, cerita kamu persis banget kayak kakakq -dia dah beberapa kali ke sana- tapi lewat senduro-lumajang, jalur terdekat dari kotaq.
eeeeeeeeehhhhhhhhhh
klo ke semeru lagi, jangan lupa donk mampir dulu ke lumajang.sekali2 lewat jalur beda kan seruuuuuuu!
(itu kata kakakq seh)(^_^)
ikan hiu muter2, see u later!
hai .. salam kenal ..
foto2 nya cakep2. Boleh nggak kalo foto2nya saya copy, saya posting di page saya?
jadi inget dulu pernah ke danau ranupani lewat tumpang. tapi trus belok ke bromo. emang niatnya ngga pengen naek ke semeru. perjalanan yg sangat mengesankan
Post a Comment